Petualangan Vs Larangan Gunung Sumbing (Part 1)

Sabtu , 1 agustus 2012 sya dan teman –teman saya dari SMA Negeri 1 temanggung mengadakan pendakian ke gunung sumbing. Tim kami terdiri atas 9 laki-laki dan 2 perempuan. Ini adalah pengalaman pertama saya mendaki ke gunung sumbing. Sebelumnya saya pernah mendaki ke gunung sindoro.  Ini menjadi pengalaman yang sangat mengasyikan karena pada pendakian kali ini kami melewati jalur baru yang belum banyak pendaki mengetahuinya. Memang ada salah satu dari anggota kami yang pernah mendaki gunung sumbing, tapi tidak untuk jalur yang satu ini. Satupun dari kami belum ada yang pernah melewati jalur baru ini. Kami tertarik untuk melewati jalur ini karena menurut cerita, jalur ini memiliki pemandangan yang lebih indah dengan track yang lebih menantang. Pada hari sabtu jam 7 malam kami tiba di bascamp. Disana kami mempersiapkan segala sesuatu untuk keperluan mendaki. Benda-benda yang tidak diperlukan dalam penadakian kami titipkan di bascamp. Yang membuat kami sedikit shock adalah setengah jam setibanya kami di bascamp tiba-tiba datang seseorang dari desa tersebut yang membawa surat larangan mendaki dari dinas perhutanan karena datangnya musim kemarau mengakibatkan seringnya terjadi kebakaran di hutan-hutan gunung yang masih alami. Awalnya kami sedikit kurang yakin untuk tetap mendaki. Selain karena belum ada yang tahu bagaimana track jalur baru ini kami juga takut jika saat kami mendaki kami terjebak kebakaran diatas. Tapi kami terus membulatkan tekad untuk tetap mendaki dan mendesak pemilik bascamp agar kami diperbolehkan untuk tetap mendaki dengan berbagai alasan. Akhirnya kami pun segera berangkat untuk mendaki, yakni pada pukul delapan malam. Kami hanya dibekali peta jalur dan nasehat-nasehat apa yang tidak boleh dilakukan ketika kami mendaki gunung sumbing. Seperti pada saat kami berada di area larangan (hutan kyai dan pete cina) disini kami tidak boleh mengucapkan kata-kata kotor, mengeluh, atau buang air.  Saat kami baru akan memasuki hutangunung sumbing tepatnya di gerbang sipetung camp, nampaknya asap putih yang mengepul dari sisi atas gunung sumbing. Kami pun sedikit goyah dan bimbang untuk melanjutkan perjalanan karena asap putih itu berubah menjadi kemerah-merahan yang nampaknya itu adalah sebuah kebakaran yang lumayan besar. Tapi salah seorang dari Tim kami itu terus berusaha meyakinkan bahwa tidak akan ada-apa jika kami terus lanjutkan pendakian ini. Akhirnya kami lanjutkan pendakian ini dengan membawa beban yang berat tapi tidak terasa. J

Bersambung…

MOS SMP (Part 5)

Loe tau gak kenapa gue bilang gue itu beruntung ?

Karena dengan kepilih jadi petugas gue gak harus panas-panasan ditengah lapangan seperti yang lain. Gue dan teman gue yang terpilih jadi petugas upacara latihan di tempat yang adem, gak panas, dan di sediakan minuman lagi. Hehe Pasti kamu gak tau kan gue jadi apa di upacara penutupan MOS besok? Emm kasih tau gak ya.. gak usah aja ya… entar ndak di bilang sombong ( kembali pada pasal 1 ayat 1 “ gue hanyalah siswa polos yang baik hati, suka menolong, tidak sombong, dan rajin menabung”). Kami berlatih dan melakukan gladi bersih untuk upacara penutupan MOS besok hingga pukul 16.00 WIB.setelah semuanya selesai kami pun di perbolehkan meninggalkan sekolah alias pulang.

Sesampainya di rumah rasanya tidak sabar menunggu hari esok datang. Malam hari menjelang berakhirnya MOS gue masih di sibukkan dengan tugas-tugas yang mesti di bawa besok pagi. Gue menyelesaikan tugas itu hingga larut malam. Pukul 23.00 WIB gue baru bisa beranjak menuju kantor dengan baju dinas gue (kantor => tempat tidur , baju dinas => baju tidur).

Pagi yang cerah pun datang, sungguh sudah lama gue menantikan hari ini kan datang. Gue pun berangkat ke sekolah sendirian dan karena saking semangatnya pukul 06.00 WIB gue sudah sampai di sekolahan. Ini adalah pertama kalinya gue berangkat tidak telat. Kegitan MOS hari ini sungguh sangat menyenangkan. Diawali dengan apel pagi seperti biasanya dan dilanjutkan dengan jalan santai hingga pukul 09.00 WIB. Setelah jalan santai kegiatan selanjutnya adalah permainan dan games-games yang pastinya asyik mbangeti. pukul 12.00 WIB kami istirahat. Ada yang beda dengan MOS hari ini kalau biasanya setelah istirahat kami harus panas-panasan PBB di tengah lapangan.

Kali ini kegitanya di ganti dengan Pentas Seni, jadi kami bisa leyeh-leyeh di temani angin sepoi-sepoi sambil melihat penampilan-penampilan dalam pentas seni tersebut. Mungkin karena hari terakhir MOS kali ya… jadi kami di manja dengan kegiatan-kegiatan yang oke punya. Setelah acara pentas seni selesai, kami pun di ajak ke kampung-kampung di sekitar sekolahan untuk memunguti sampah. Kami juga di suruh untuk membersihkan WC sekolahan setelah selesai memnguti sampah (Gue kira kegiatan hari ini bakalan menyenangkan semua, Eh tak taunya ternyata penderitaan masih saja ada). Pukul 16.00 WIB semua kegiatan di hentikan, dan tiba sa’atnya Upacara penutupan.

 

Upacara penutupan berjalan sangat lancar ( Alhamdulillah ya… sandal sepatu, ala-ala syahrini). Dan sa’at Pak Kepala Sekolah secara simbolik menyatakan bahwa MOS telah selesai dan kami-kami ini telah resmi jadi siswa SMP Negeri 1 parakan… perasaan sedih,senang , gembira dan perasaan-perasaan lainya pun bercampur menjadi satu. Entah perasaan apa itu, tetapi satu hal yang pasti “AKU BANGGA BISA MENJALANI MOS INI DAN AKU LEBIH BANGGA LAGI KARENA KINI AKU JADI BAGIAN DARI KELUARGA BESAR SMP Negeri 1 PARAKAN”.

MOS SMP (Part 4)

 

Esok pun datang tanpa gue undang, dan mau tidak mau gue harus menghadiri MOS di sekolah gue yang baru itu. Karena gue tidak mau telat lagi, jadi gue datang ke rumah temen gue yang satu itu lebih awal. Gue sama temen gue itu yang tak lain dan tak bukan adalah tetangga gue sendiri memutuskan untuk berangkat berdua saja tanpa menunggu teman gue yang lain agar kejadian kemarin tidak terulang kembali. Kami sampai di Ento Market Parakan pukul 06.30 WIB, dari situ kami masih harus berjalan menyusuri jalan setapak sejauh 1 km untuk sampai di sekolahan. Apesnya sa’at berjalan kaki menuju sekolahan itu, papan nama temen gue itu lepas, jadi dia berhenti untuk memperbaikai. Dia meminta gue untuk menunggu dia , Padahal 15 menit lagi pasti bel masuk akan berbunyi . Gue sempat bingung karena tidak tau harus bagaimana, gue coba untukmembantu teman gue yang satu itu untuk memperbaiki papan namanya yang lepas, tetapi hasilnyaNihil( Baikkan gue???). Jadi gue bilang sama temen gue itu seperti ini:

wah ma’af ya gue tidak bisa membantu, gue jalan dulu ya sudah telat ini entar ndak di marahi sama pak satpam.”

Mendengar perkataan gue itu dia langsung ketakutan dan pasang muka melas ala-ala sinetron. Dia juga bilang gini: “ mbok di tungguhin…, gue nangis ni kalau di tinggal… halah mbok plisss … nek di tinggal q bakal nangis beneran ni…( sambil mewek-mewek).

Sungguh geli gue dengernya, padahalkan gue hanya bercanda, eh dia nangis beneran. Gue pun tertawa terpingkal-pingkal . Setelah beberapa menit akhirnya dia berhasil memperbaiki papan namanya yang lepas itu , dia pun senyum semangat ala smash gitu. Tetapi senyumnya harus bersambung dulu karena pak satpam sudah stay di depan gerbang, menandakan kami ini telat lagi. Dengan 1001 cara kami mencoba untuk bisa lepas dari terkaman pak satpam,

dan akhirnya kami berhasil lolos dari pak satpam. Di dalam kami langsung mengikuti kegiatan yang sudah berjalan karena kami telat jadi gak sempet ikut apel pagi, dan kegiatan MOS di hari yang ke-2 ini adalah pengenalan sekolah terhadap siswa baru. Kami yang berpakain ala artis Holliwood ini di ajak berkeliling dan di perkenalkan sama guru-guru yang akan mengajar kami nanti ( seeperti promosi gitu). Kami di ajak melihat-lihat tempat-tempat yang ada di sekolah, setelah itu kami kembali ke kelas dan satu-persatu guru bergantian promosi Mapel yang di ajarkanya di kelas kami. Ada juga yang promosinya di Laboratorium, seperti ENGLISH,TIK, dan IPA.

Setelah itu kami beristirahat selama kurang lebih 1 jam untuk beribadah dan makan siang. Dan seperti biasa setelah makan siang tiba sa’atnya untuk PBB di bawah teriknya sinar matahari yang membuat kulit kami yang putih-putih ini jadi hitam gosong ( padahal walau tak PBB emang sudah hitam). Ketika PBB gue jadi salah satu siswa yang beruntung karena gue terpilih jadi petugas saat upacara penutupan besok, Eem… Loe tau gak kenapa gue bilang gue itu beruntung ?

Bersambung … (tunggu cerita selanjutnya )

MOS SMP (Part 3)

Pagi pun menjelang, menandakan hari senin telah tiba dan gue harus menyiapkan mental gue untuk  menghadapi kakak-kakak osis di sekolah baru gue yang kerasukan setan mampir. Gue  berangkat sekolah bareng temen gue satu kampung, dia minta gue jemput ke rumahnya karena dia adalah tetangga gue. Gue pun datang ke rumahnya dan ketika sampai di rumahnya, celakanya jin ketawa merasuk ke dalam tubuh gue begitu gue ngeliat penampilan temen gue itu. Parahnya lagi gue ketawanya keras dan lebar banget, padahal ada ibunya di belakang pintu yang sedang nyapu lantai. Ya… bukan salah gue dong, abis ibunya di belakang pintu gak kelihatan, kalau kelihatan pasti gue gak ngetawain anaknya. Gue kan hanya refleks aja liat temen cewek gue itu rambutnya pada berdiri semua gara-gara di kepang pake pita sejumlah tanggal lahirnya, apesnya temen gue itu lahirnya tanggal 29.  Kata ibunya yang cerita sama gue, itu rambut di kepang dari jam setengah lima pagi sampai gue datang kerumahnya pukul 05.45 WIB baru selesai.

Setelah semua temen gue berlima kumpul di rumah temen gue itu, kita bergegas untuk berangkat ke sekolah naik mobil bandosa karena waktu telah menunjukkan pukul 06.00  WIB. Sesampainya di sekolah pak satpam sudah menghadang di depan gerbang, menandakan bahwa kami-kami ini telat. Gue sama temen-temen gue pun langsung berinisiatif dan pasang muka melas. Tapi tampaknya pak satpam sudah kebal sama yang kaya begituan, jadi temen gue berinisiatif untuk lari masuk melewati pak satpam. Gue sempet bingung sama temen gue itu, kayanya temen gue yang satu itu agak kurang waras deh. Pak satpam pun mengejar temen gue yang lari masuk kedalam tadi, walhasil karena pak satpamnya kagak ada jadi gue sama temen gue yang lain bisa masuk. Sampai di dalam mas-mas dan mbak-mbak osis pun sudah siaga dan ngomel-ngomel supaya kami bergegas memakai  perlengkapan untuk MOS dan bergabung di barisan bersama temen yang lain. Sungguh apes gue, kentang-kentang imut yang udah gue rangkai jadi gelang-gelang kaki ketika mau di pake malah pada gelinding. Gue pun jadi satu-satunya siswa yang di tinggal temen-temen gue masuk barisan. Mbak-mbak osis yang bawel terus ngomel dengan suaranya yang amat merdu dan nyaring, sampai-sampai kuping gue pada protes ke gue. Tetapi gue tidak memberi tanggapan apa-apa.

Akhirnya mbak osis yang bawel itu pergi ke lapangan  dan minta temenya mbak osis yang lain untuk mengatasi gue ( dia kira gue ini teroris kali ya.. pake harus di atasi segala, padahalkan gue itu hanyalah seorang siswa polos yang baik hati,suka menolong,tidak sombong, dan rajin menabung). Setelah mbak yang bawel itu pergi, kemudian datanglah temenya mbak osis yang satu lagi. Gue kira temenya mbak osis yang tadi ini bakalan lebih crewet dari dia, Eh tak taunya orangnya baik banget… dia bantuin gue membenahi perlengkapan MOS  yang rusak, dia juga bantuin gue memakai perlengkapan yang super zuper ribet itu.

Oh ternyata ada juga mbak osis yang cantik, baik, putih, udah gitu suka menolong lagi… bakal betah ni gue. hehe

Setelah semua perlengkapan terpakai, gue pun diantar sama mbak osis baik hati masuk ke barisan. Walhasil gue pun sampai ke barisan tanpa kena marah sama kakak osis yang jadi tentor barisan/ kelompok gue. Hari itu pun berjalan sangat panjang karena banyak coba’an yang harus di taklukan, termasuk menaklukan mbak-mbak dan mas-mas osis yang kerasukan setan mampir itu. Tapi yang kerasukan setan mampir tidak semuanya karena ada juga yang seperti bidadari cantik nan baik hati dan suka menolong. Setelah lamanya gue berdoa dan berharap akhirnya bel pulang pun berdering menandakan penderitaan ini akan bersambung selama sementara waktu dulu sampai hari esok menjelang. Dengan penuh semangat gue melangkahkan kaki ini keluar dari pintu gerbang sekolahan. Begitu gue keluar dari pintu gerbang, rasanya itu kaya ketemu paus akrobaik, jatuh di panggung sirkus raksasa, terus meluncur menuju rasi bintang paling manis… atau bisa juga di ibaratkan Bagai burung yang dilepaskan dari sangkarnya. Bebas … bebas dan bebas….

Karena begitu berat cobaan yang harus gue alami saat di sekolah tadi, gue pun langsung pingsan berencana alias tidur setelah mandi dan menjalankan shalat maghrib (alimkan gue?). Tepat pukul 19.30 WIB gue bangun dan melanjutkan hidup gue untuk membuat sebuah rok MOS dari kain perca yang gue minta tadi saat pulang dari sekolah di rumah tetangga gue yang suka menjahit baju. Rok itu dibuat untuk menggantikan rok yang gue buat kemaren dari daun salak. Karena rok yang terbuat dari daun salak itu pada garing dan pada megar-megar gitu, jadi mas dan mbak osis menyuruh semua peserta MOS untuk mengganti rok itu dengan rok baru yang berbahan dasar kain perca. Sementara gue lagi merancang dan mendesain rok untuk MOS besok pagi, ibu gue membantu gue membuat dan menyiapkan makanan untuk di bawa besok yang pastinya aneh-aneh dan sulit untuk di nalar sama orang-orang yang masih waras seperti gue.

 

Bersambung …  (tunggu cerita selanjutnya J )

MOS SMP (Part 2)

Sesampainya di rumah gue langsung makan,mandi, dan shalat.Habis itu gue langsung membuat perlengkapan-perlengkapan yang bisa gue buat dengan bahan-bahan yang ada di rumah gue.  Sempat frustasi sih gue gara-gara sudah larut malam tapi perlengkapan MOS yang gue buat masih belum selesai, padahal masih banyak yang yang belum gue buat karena bahan-bahannya gak ada di rumah gue dan gue mesti nyari bahan-bahanya itu di sweet market parakan.

( sweet market adalah nama  pasar yang sangat ramai di kota parakan, karena saking ramainya suatu hari ada tourist asing yang berkunjung ke pasar itu. Dia merasa Amazing karena di lantai pasar itu banyak gula jadi dia memberi gelar pada pasar itu sweet market. Padahal sebenarnya lantai pasar itu banyak gula karena ada yang membawa gula pake karung bolong dan tidak tahu-menahu kalau gulanya pada terjun bebas dari karungnya)hehe sedikit geguyonan yang garing,kering, dan gak laku.

Hari minggu pun datang dengan segala rintangan dan cobaan yang siap menghadang. Tepat pukul 08.00 wib gue berangkat ke Sweet Market dengan naik mobil bandosa. ( jadi mobil bandosa adalah mobil angkutan umum bagi kami-kami yang tinggal di pucuk gunung). Karena bentuknya yang seperti bandosa atau kereta jawa ,maka gue dan temen-temen seperjuangan gue sepakat untuk memberi gelar kepada angkutan umum tersebut mobil bandosa). Tiba di pasar gue langsung bergegas melancarkan perburuan gue untuk mendapatkan bahan-bahan dan perlengkapan untuk MOS. Pencarian gue di awali dengan mencari aneka kacang-kacangan dan rempah-rempah seperti kacang panjang,senerek,kacang merah, kacang hijau,kacang putih,kacang coklat,lengkuas,jahe,kunir,temu lawak, jagung, kentang, dan masih banyak lagi.

Lebih dari 3 jam gue mondar-mandir di dalam Sweet Market untuk menemukan  bahan-bahan itu. Tapi gue hanya berhasil mendapatkan 2/3 dari bahan-bahan yang gue cari tadi. Kemudian gue lanjutkan perburuan gue untuk mencari kertas apa itu yang tebal gue lupa namanya, kertas marmar, tali sepatu warna hitam dan putih, bando warna merah, karung tepung terigu, tali pramuka, dan jeruk yang berukuran 5 ½ cm. Sumpah hampir patah kaki gue berkeliling  di Sweet market, kota parakan dan sekitarnya untuk memperoleh itu semua. Tepat pukul 13.17 WIB gue sampe di rumah. Sampai di rumahpun tak ada kata untuk istirahat, gue di temani oleh nenek gue tergueng pergi ke warung-warung dekat rumah gue untuk mencari bahan-bahan yang belum berhasil gue dapatkan waktu di sweet market tadi. Gue sama nenek gue juga pergi ke rumah tetangga sebelah yang punya pohon salak untuk meminta daun salaknya dan kalau boleh sama salaknya sekalian buat bonus. Setelah gue berhasil mengumpulkan semua bahan yang di butuhkan, kegiatan gue di lanjutkan dengan membuat perlengkapan-perlengkapan MOS dari bahan-bahan tersebut. Gue memutuskan untuk membuat rok dari daun salak terlebih dahulu, kurang lebih selama 1 jam gue mencuci dan menyeruti duri pada daun salak tersebut dan selama 1 jam pula waktu yang gue butuhkan untuk merancang busana rok dari daun salak tersebut, sehingga totalnya 2 jam hanya untuk membuat rok saja.

Karena gue begitu menghayati mendesain dan memberikan sentuhan-sentuhan seni tingkat tinggi gue pada rok yang gue buat tersebut, jadi hasilnya tidak lain dan tidak bukan tidak ada bedanya dengan apa yang dicontohkan kakak-kakak osis pada sa’at pra MOS.

Kemudian gue lanjutkan dengan membuat aneka pernak-pernik gelang tangan,gelang kaki,sampai kalung leher dari kacang-kacangan dan rempah-rempah. Tepat pukul 23.00 wib gue berhasil membuat semua perlengkapan-perlengkapan dan bahan-bahan yang harus di bawa sa’at MOS dengan dibantu oleh ibu tercinta dan nenek tergueng. Alhamdulillah ya sesuatu banget…         (ala syahroni)… sehingga semua bisa terselesaikan.

Bersambung …  (tunggu cerita selanjutnya J )

MOS SMP (MASA ORANG STRESSS SERASA MASUK PENJARA)

Nama gue Mario, gue tinggal di sebuah Negeri di pucuk gunung sumbing. Namanya adalah  Lifewater cauntry, tapi karena sebagian besar penduduknya orang jawa tulen jadi lebih seringnya disebut dengan dusun banyu’urip. Karena letaknya yang berada di pucuk gunung jadi gue gak khawatir saat denger berita kalau air laut naik dan pulau jawa akan tenggelam. Malahan gue seneng, soalnya kalau air lautnya naik berartikan kalau mau liburan atau main ke pantai jadi deket.

Em… sedikit tentang gue, Kata teman gue sih gue itu oangnya ganteng, keren, and imut abissss… kata temen gue juga, gue itu putih… WOW!!! Emang bener-bener deh temen gue yang satu ini kalau jujur suka keterlaluan… JUJUR banget!!!. Tapi emang sih,bener juga apa yang di bilang sama temen gue. Gue itu orangnya  ganteng, tapi se kebun binatang (itu pun kalau lagi gak ada pengunjungnya)keren se RPCM,imut se pante jompo, and yang paling penting gue itu putih…  tahun kemaren aja gue habis dapet penghargaan sebagai orang paling putih se pedalaman papua, tapi gara-gara gigi gue kalah putih sama penduduk lokal di sana, jadi pialanya kagak boleh deh gue bawa pulang…

waduh!!! gara-gara nyalon jadi artis kagak laku jadi banyak deh perkenalanya …Hitung-hitung promosi gitu  J (ketawa lebar)

O ya.. gue disini akan menceritakan kepada anda-anda semua yang baca maha karya terdahsyat gue ini tentang Pengalaman gue sa’at menjalani Masa Orang Stres (MOS) di SMP yang manis asem asin rasanya.

Waktu itu hari sabtu, gue sama temen-temen gue yang di terima di SMP NEGERI 1 PARAKAN  menjalani pra-MOS. Waktu itu gue dan temen-temen  di suruh mencatat perlangkapan-perlengkapan yang harus di bawa sa’at MOS hari senin sampai dengan hari rabu. Sumpah gue hampir pingsan dibuatnya. Bagaimana tidak, gue mesti nyari barang-barang dan perlengkapan MOS yang aneh-aneh udah gitu banyak pula. hufffft tapi apa mau dikata nasi sudah menjadi bubur, walaupun gue protes sampai bibir gue monyong juga kagak bakalan di tanggapi jadi ya yang bisa gue lakuin hanyalah mangut-mangut saja. Akhirnya waktu pulang pun tiba setelah seharian menjalani kegiatan pra-MOS. Gue pulang bareng sama temen gue berlima dengan mobil pick-up  terbuka milik ayah temen gue. Sungguh asyik rasanya naik mobil pick-up terbuka bersama temen-temen seperjungan dengan di temani hembusan angin yang pelan tapi menghanyutkan.Ketika gue sama temen-temen lagi asyik bercanda dan leyeh-leyah  tiba-tiba mobil yang gue tumpangi itu ngerem mendadak dan tanpa sengaja gue nubruk temen gue, gak tau kenapa temen yang gue tubruk itu tiba-tiba pasang muka melas dan kaya mau nangis gitu! Eh gak taunya ternyata temen yang gue tubruk itu lagi sunat. Celakanya lagi gue nubruknya pas bagian yang lagi di sunnat… Wow..Amazing!!! kebayang gak tuh gimana rasanya pasti asin asem manis kecut berjuta rasanya.

Bersambung …  (tunggu cerita selanjutnya J )

Cerita segar untuk anda yang stress (Peringatan : baca sampai selesai atau anda akan bingung)

Jenis Ular Paling Berbahaya Di Seluruh Dunia

 

Nama latin                   : Ularius Kasurius
Nama ngetop               : Ular Kasur
Lokasi populasi           : Seluruh dunia
Jumlah species             : Hampir setengah populasi manusia

Deskripsi :
1. macam ular ini termasuk sakti.
2. Tidak mempunyai mata.
3. Bereaksi sangat ganas pada perempuan,
4. Bermulut satu.
5. Berkepala mirip kepala Jamur (tipe lainnya yang masih satu spesies memiliki lapisan kulit                                                                                           ekstra, biasanya ada di wilayah Asia Timur).
6. Warna variasi dari pink Europe sampai Hitam african
7. Tidak memiliki taring tetapi memiliki semburan bissa yang sangat sangat berbahaya.
8. Ukuran bervariasi dari sekitar 6-8 inch tergantung dari macam atau sub-species.

Gejala :
Menyerang (biasanya) perempuan di bagian bawah perut, mengakibatkan korban kehilangan kesadaran sesaat & Histeris, & seterusnya diikuti dari muntah-muntah untuk kemudian perut menggelembung & rasa sakit yang sangat setelah 9 bulan.

Catatan :
Tidak semua serangan berakibat fatal.

Natural habitat :
bisa ditemukan di kamar tidur,bawah selimut,sofa,toilet bahkan dapur bila sepi… J

Harap Agan Hati-hati bermain dengan ular jenis ini!!!

Dikutip dari : file:///D:/macam Ular Paling Berbahaya Di Seluruh Dunia Cerita Lucu.htm

SUMBING DAN SINDORO PESONA KOTA TEMANGGUNG

Gambar

Jika kamu adalah seorang penjelajah atau pendaki yang sedang berkunjung ke kota Temanggung, Jawa Tengah , INDONESIA  maka tidak lengkap rasanya jika tidak mencoba sensasi mendaki gunung Sindoro atau  gunung Sumbing. Adanya kedua gunung ini semakin membuat menarik kota Temanggung. Kedua gunung ini merupakan gunung vulkano yang sudah lama tidak aktif. Namun sekitar tahun 2011 gunung Sindoro aktif kembali dan hampir meletus. Jalur pendakian pun ditutup karena berubahnya status Gunung sumbing tersebut.  Untuk gunung Sumbing sendiri pada tahun 1900-an pernah juga akan meletus, tetapi keajaiban pun terjadi  gunung tersebut tidak jadi meletus. Masyarakat kota Temanggung dan sekitarnya pun berbahagia dan sejak itu Gunung Sumbing dijuluki oleh masyarakat Temanggung dan sekitarnya dengan sebutan Gunung Slamet yang berarti Gunung yang selamat.